Tuesday 30 December 2014

Kiat Agar Disenangi Kawan dan Disegani Lawan

Terus berbuat baik tanpa pernah menghitungnya Lakukan kebaikan layaknya menulis di atas pasir dan pahatlah di batu untuk setiap kesalahan yang kamu lakukan. Artinya, lupakan setiap kebaikan kimu kepada orang lain, tak perlu menghitung. Sikap seperti ini akan melatih keikhlasan, dan pada saat terbiasa, kamu akan merasakan arti puas yang sejati.


Merendahlah Agar Kamu Menjadi Tinggi Orang yang merendah justru banyak disenangi orang lain. Lain halnya dengan orang yang sombong, kerendahan hati merupakan perwujudan dari toleransi dan memiliki nilai yang tinggi. Kerendahan hati dan kedamaian saling bertautan. Percayalah pada diri sendiri, dan singkirkan keinginan untuk selalu ingin membuktikan pada orang lain.

Jagalah Kemurnian Tampilah ‘apa adanya’. Jadilah diri sendiri. Untuk memiliki daya tarik kita tidak perlu menjadi orang lain. Menjadi diri sendiri jauh lebih bernilai ketimbang kita selalu ingin tampil ‘seperti orang lain’.

Jadilah Orang Yang Penuh Minat Apa yang kamu katakan pada diri sendiri tentang kehidupan dan diri kamus endiri, dari hari ke hari, adalah efek yang luar biasa. Sepanjang waktu, lihatlah diri kamu sendiri sebagai pribadi yang menarik. Pertahankan perasaaan itu sejelas mungkin dalam pikiran. Dengan sendirinya, ‘alam’ akan menarik segala hal yang penting untuk menyempurnakan perasaan dan pandangan kamu itu. Jadilah orang yang selalu ceria, penuh harapan, dan buat dunia ini terpikat pada kamu!

Wajah Ceria Tertawa itu sehat. Buat wajah kamu selalu ceria. Saat kita tersenyum, otak akan bereaksi dan memproduksi endorphin (zat alami yang memindahkan rasa sakit). Selain itu, senyuman akan membuat kamu bias rileks. Senyuman juga akan menebarkan kegembiraan pada orang lain. Tekankan dalam pikiran, saat kamu bersama orang lain, bahwa senyuman dapat memperpendek ‘jarak’ antar orang lain.

Antusias dan Hasrat Dua hal ini merupakan ibu yang melahirkan sukses. Antusias dan hasrat dapat mendatangkan uang, kekuatan dan pengaruh. Hal besar tak akan dapat dicapai tanpa antusias. Yakin selalu pada apa yang kamu kerjakan. Kerjakan tiap pekerjaan kamu dengan penuh cinta. Masukan antusias dalam pribadi kamu, maka ia akan menciptakan hal yang luar biasa buat kamu.

Tata Krama Tingkah laku, kesopanan dan kebaikan bisa membuat orang lain percaya pada kita. Tata karma yang baik akan membuat orang lain merasa nyaman dengan kita. Tata karma merupakan sumber kesenangan, memberikan rasa aman, dan ini dilakukan dengan menunjukan penghormatan pada oran lain. Bersikap sopanlah pada setiap orang yang kamu kenal, tidak peduli status dan kedudukan mereka. Perlakukanlah setiap orang dengan tata krama.

Jadilah Pendengar Yang Baik
Kalau bicara itu perak dan diam itu emas. Maka pendengar yang baik lebih mulia dari keduanya. Pendengar yang baik adalah orang yang disukai oleh semua orang. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Dengarkanlah dengan antusias dan jangan menilai atau menasihati kalau tidak diminta.

Usahakan Menyebut Nama Dengan Benar
Umumnya orang tidak suka bila namanya disebut salah atau sembarangan. Nama adalah milik berharga dan sangat pribadi. Kalau ragu tanyakan bagaimana melafalkan nama orang bersangkutan.

Bermurah Hatilah
Anda tidak akan menjadi miskin karena memberi, dan tidak kekurangan karena berbagi. Seorang bijak penah mengatakan ini.. maaf lupa namanya. “Orang bermurah hati berbuat baik untuk dirinya sendiri.” Orang yang bermurah hati lebih mudah diterima dan dihargai dibandingkan orang yang egois, pelit dan hanya ingin diberi.

Hindari Kebiasaan Mengkritik, Mencela dan Menganggap Remeh
Semua itu menyerang langsung ke pusat harga diri dan bisa membuat orang lain mempertahankan harga diri dengan sikap yang tidak bersahabat. Umumnya orang tidak suka jika kelemahannya diketahui oleh orang lain.

Berbuatlah Apa Yang Orang Lain Ingin Perbuat Kepada Kita
Ini dia. Perlakuan apapun dari orang lain yang dapat menyukai hati itulah yang harus anda lakukan terlebih dahulu. Anda harus mulai melakukan inisiatif. Tidak gampang memulai tapi itulah yang harus kita lakukan agar orang lain melakukannya untuk kita.

Cintailah Diri Sendiri
Harus. Mencintai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya. Menyukai dan melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri, ini berbeda dengan egois yang selalu mementingkan diri sendiri. Atau egosentris yang selalau berpusat pada diri sendiri. Dengan menerima dan menyukai diri sendiri anda akan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain.

Pujian itu seperti air segar yang bisa menawarkan rasa haus manusia akan penghargaan. Dan kalau anda selalu siap membagikan air segar untuk orang lain. Anda berada pada posisi yang strategis untuk disukai orang lain. Bukalah mata lebar-lebar untuk melihat kebaikan-kebaikan pada diri orang lain. Lalu pujilah dengan setulus hati.

Tunjukkan dengan sikap dan ucapan bahwa anda menganggap orang lain itu penting. Misalnya jangan membiarkan orang lain menunggu terlalu lama, katakan maaf dan tepati janji. Serta bersikaplah ramah.

Dan hal lain yang menyebabkan kita berfikir bagaimana kita dapat menjadi orang yang menyenangkan bagi orang lain. Ada dua hal simple yang dapat menjawab hal itu, yaituapa yang orang lain butuhkan dan kita berusaha memberikan apa yang dia butuhkan.

“Apa yang orang lain butuhkan” di dalam pergaulan meskipun orang tersebut tidak mengatakan adalah penghargaan, perhatian, dan dukungan.

Penghargaan
Penghargaan ini merupakan hal yang sangat penting. Berikan penghargaan secara tulus dan sampaikan secara lugas sehingga membuat orang terkesan pada kita. Kunci dari penghargaan adalah “human being”, menjadikan orang lain pada tempat tertinggi. Berikan penghargaan ini kepada siapapun orangnya, karyawan, staff, atasan, guru, cleanning service, penjaga kantor, dan sebagainya.

Perhatian
Ketika kita berbicara dengan orang lain, hal yang dapat membuat kita bersemangat adalah perhatian. Sebaliknya juga berlaku pada lawan bicara kita. Jika orang lain menatap kita ketika kita berbicara, maka kita akan semakin bersemangat untuk berbicara tetapi jika orang lain menengok kanan kiri atau tidak melihat wajah kita, tentu kita akan merasa jengkel dan bahkan menghentikan pembicaraan.

Dukungan
Disini memberikan dukungan bukan berarti dengan material seperti uang atau barang-barang berharga tetapi dengan kata-kata. Suatu pujian dapat merupakan suatu dukungan ketika kita memberikan semangat kepada orang lain yang mungkin sedang patah hati, gagal dalam ujian, dan sebagainya. Dengan membangkitkan antusiasme orang lain merupakan hal yang penting, kita dapat mengikuti keinginan hati orang itu, alur berfikirnya serta mendukung dengan ungkapan yang positif.

100 Cara Untuk Bahagia Dunia dan Akhirat



Ada 100 cara agar manusia bisa bahagia, yang Insya Allah, baik di Dunia dan di Akherat.

01.Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02.Sabar apabila mendapat kesulitan;
03Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04.Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05.Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;

06.Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07.Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08.Jangan usil dengan kekayaan orang;
09.Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10.Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11.Jangan tamak kepada harta;
12.Jangan terlalu ambsi akan sesuatu kedudukan;
13.Jangan hancur karena kezaliman;
14.Jangan goyah karena fitnah;
15.Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16.Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17.Jangan sakiti hati ayah dan ibu;
18.Jangan usir orang yang meminta-minta;
19.Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21.Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22.Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23.Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24.Lakukan shalat fardhu di awal waktu berjamaah di masjid;
25.Biasakan shalat malam;
26.Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;
27.Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28.Sayangi dan santuni fakir miskin;
29.Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30.Jangan marah berlebih-lebihan;
31.Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32.Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33.Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34.Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35.Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36.Jangan percaya ramalan manusia;
37.Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39.Jangan terlampau takut kepada manusia;
40.Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41.Berlakulah adil dalam segala urusan
42.Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah
43.Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;
44.Hiasi rumah dengan bacaan AlQuran
45.Perbanyak silaturrahim;
46.Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47.Bicaralah secukupnya;
48.Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49.Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50.Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51.Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52.Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53.Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54.Hormatilah kepada guru dan ulama;
55.Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sadar bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60.Jauhkan dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
61. Bergaullah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64.Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65.Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena beda paham dan pendiriannya;
67.Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69.Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70.Jangan melukai hati orang lain;
71.Jangan membiasakan berkata dusta;
72.Berlakulah adil, walaupun kita akan mendapatkan kerugian;
73.Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74.Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75.Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76.Jangan membuka aib orang lain;
77.Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78.Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79.Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80.Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81.Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82.Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83.Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84.Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85.Hargai prestasi dan pemberian orang;
86.Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87.Akrabilah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88.Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89.Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisik dan mental kita menjadi terganggu;
90.Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91.Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92.Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93.Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94.Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95.Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96.Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97.Waspadalah akan setiap ujian, cobaan,godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98.Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan;
99.Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang;
100.Silakan melengkapi kekurangannya.

10 Amalan Ringan Pembuka Jalan Menuju Surga


1. Berdzikir Kepada Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Ada dua kalimat yang ringan bagi lisan, berat dalam mizan (timbangan amal) dan dicintai ar-Rahmaan: ‘Subhanallahu wa bihamdih’ (Maha Suci Allah dan dengan pujian-Nya kami memuji) ‘Subhanallah al-Azhiim’ (Maha Suci Allah Dzat Yang Maha Agung).” (HR Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

لَأَنْ أَقُوْلَ: (سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر) أَحَبُّ إِلَيَّ مِمّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ

“Saya membaca: ‘Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar’, sungguh aku lebih cintai daripada dunia dan seisinya.” (HR Muslim no 2695 dan at-Tirmidzi)

Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ عَمَلًا أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ

“Tidaklah seorang manusia mengamalkan satu amalan yang dapat menyelamatkannya dari adzab Allah melainkan dzikir kepada Allah.” (HR ath-Thabrani dengan sanad yang hasan dan al-Allamah Ibnu Baz menjadikannya hujjah dalam kitab Tuhfah al-Akhyaar)
2. Meridhai Allah, Islam dan Rasulullah

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَقُولُ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tidaklah seorang hamba muslim mengucapkan pada saat dia memasuki waktu pagi dan memasuki waktu petang: ‘radhiitu billahi rabba, wa bil islaami diina wa bi muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam nabiya (aku ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi-ku)’ sebanyak tiga kali, melainkan merupakan hak bagi Allah untuk meridhainya pada hari kiamat kelak.” (HR Ahmad dan dihasankan oleh al-Allamah Ibnu Baz dalam kitab Tuhfah al-Akhyaar)
3. Menuntut Ilmu Syar’i

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim no 2699)
4. Menahan Marah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ يَسْتَطِيعُ عَلَى أَنْ يُنَفِّذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِي اَيِّ الْحُورِ شَاءَ

“Barangsiapa yang menahan amarahnya padahal dia mampu untuk melampiaskannya, niscaya Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan para makhluk sampai Allah memilihkan untuknya bidadari-bidadari yang dia suka.” (Dihasankan oleh Imam at-Tirmidzi dan disepakati oleh Syaikh al-Albani)
5. Membaca Ayat Kursi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ لَمْ يَمْنَعُهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةَ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ

“Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat, maka tidak ada yang dapat menghalanginya untuk masuk surga kecuali jika dia mati.”(HR an-Nasaa’i dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)

Maksudnya adalah jika dia mati, dia akan masuk surga dengan rahmat dan karunia Allah ‘Azza wa Jalla.
6. Menyingkirkan Gangguan di Jalan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلاً يَتَقَلَّبُ فِي الجَنَّةِ فِي شَجَرَةٍ قَطَعَهاَ مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيقِ كَانَتْ تُؤْذِي النَّاسَ

“Sungguh aku telah melihat seorang lelaki mondar-mandir di dalam surga dikarenakan sebuah pohon yang dia tebang dari tengah jalan yang selalu mengganggu manusia” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَي ظَهْرِ طَرِيقٍ فَقَالَ وَاللهِ لأُنَحِّيَنَّ هَذَا عَنْ المُسْلِمِينَ لَا يُؤذِيهِمْ فَأُدْخِلَ الجَنَّةَ

“Ada seorang lelaki berjalan melewati ranting pohon yang ada di tengah jalan, lalu dia berkata, ‘Demi Allah, sungguh aku akan singkirkan ranting ini dari kaum muslimin agar tidak menganggu mereka.’ Maka dia pun dimasukkan ke dalam surga.” (HR Muslim)
7. Membela Kehormatan Saudaranya di Saat Ketidakhadirannya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

مَنْ رَدَّ عَن عِرْضِ أَخِيهِ رَدَّ اللهُ عَن وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ القِيَامَةِ

“Barangsiapa membela harga diri saudaranya, niscaya pada hari kiamat Allah akan memalingkan wajahnya dari api neraka.” (Dihasankan oleh Imam at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)

Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

مَنْ وَقَاهُ اللهُ شَرَّ مَا بَيْنَ لَحيَيْهِ وَ شَرَّ مَا بَيْنَ رِجْلَيْنِ دَخَلَ الجَنَّةَ

“Barangsiapa yang Allah lindungi dari keburukan apa yang ada di antara kedua rahangnya (yaitu mulut) dan keburukan yang ada di antara dua pahanya (yaitu kemaluannya), niscaya dia akan masuk surga.”(Dihasankan oleh Imam at-Tirmidzi dan disepakati oleh Syaikh al-Albani)
8. Menjauhi Debat Kusir Walaupun Benar

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam,

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” (HR Abu Dawud dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani)
9. Berwudhu’ Lalu Shalat Dua Raka’at

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,”Tidaklah seorang muslim berwudhu’ lalu dia baguskan wudhu’nya, kemudian dia berdiri shalat dua raka’at dengan menghadapkan hatinya dan wajahnya pada kedua raka’at itu, melainkan surga wajib baginya.” (HR Muslim)
10. Pergi Shalat ke Masjid

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan untuk menuju masjid, mereka akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat.” (HR Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam juga bersabda, “Barangsiapa yang pergi ke masjid atau pulang dari masjid, niscaya Allah akan persiapkan baginya nuzul di dalam surga setiap kali dia pergi dan pulang.” (HR Bukhari dan Muslim)

Imam an-Nawawi berkata, “Nuzul adalah makanan pokok, rizki dan makanan yang dipersiapkan untuk tamu.”
11. (Bonus tambahan) Shalat Sunnah 2 Raka’at Setelah Wudhu

Amalan inilah yang dirutinkan oleh sahabat Bilal yang telah menjadikannya sebagai penghuni surga dengan kesaksian dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam.

يَا بِلاََلُ حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الإِسْلاَمِ فَإِنِّي سَمِعْتُ دُفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي الْجَنَّةِ قَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلاً أَرْجَى عِنْدِي أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ طُهُوْرًا فِي سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلاَّ صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطَّهُوْرِ مَا كُتِبَ لِي أَنْ أُصَلِّي

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Bilal radhiyallahu anhu setelah shalat fajar, “Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku amalanmu dalam Islam yang paling engkau harapkan. Karena sesungguhnya aku mendengar suara terompahmu di hadapanku dalam surga.” Bilal berkata, ”Tidaklah aku mengamalkan suatu amalan yang lebih aku harapkan melainkan setiap kali aku bersuci pada malam atau siang hari aku selalu mengerjakan shalat yang bisa aku lakukan.” (HR Al-Bukhari no 1149 dan Muslim no 2458).

Tiga Jalan Menuju Surga



Dari Abdullah bin Salam ra, Rasulullah SAW bersabda,”Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan (kepada orang yang membutuhkannya), dan shalatlah kalian di saat manusia tertidur di kegelapan malam, maka kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Turmudzi, Ahmad & Darimi)

Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW menggambarkan kepada kita adanya tiga jalan menuju surga yang dapat mengantarkan kita masuk ke dalam surga dengan selamat. Ketiga jalan tersebut adalah sebagai berikut :


1. Menyebarkan Salam.
Memberikan/ mengucapkan salam merupakan salah satu syiar Islam dan juga sunnah Rasulullah SAW.
Bahkan dalam salah satu haditsnya Rasulullah SAW menggambarkan bahwa salam merupakan carapaling efektif untuk menumbuhkan rasa Ukhuwah Islamiyah dan rasa cinta antara sesama muslim. Dan ternyata dibalik segala keutamaannya, menyebarkan salam juga dapat mengantarkan seseorang pada pintu surga yang senantiasa menjadi idaman setiap orang yang beriman :
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, 'Kalian tidak bisa masuk ke dalam surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku beritahu tentang satu hal yang apabila kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? (yaitu) Sebarkanlah salam diantara kalian. (HR. Muslim)


Mengucapkan salam juga dapat menghilangkan rasa “ketidaksukaan” orang lain, mengobati rasa ‘rindu’ terhadap saudaranya sesama muslim, dsb. Bahkan lebih luas, mengucapkan salam juga dapatmengantarkan sebuah masyarakat menjadi masyarakat Islami, karena salah satu makna dan substansi salam adalah perdamaian dan kesejahteraan. Dan kedua hal tersebut merupakan pondasi masyarakat yang Islami.


2. Memberikan Makan (kepada orang yang membutuhkannya)
Hal kedua yang dapat mengantarkan seseorang pada pintu surga adalah dengan memberikan makankepada orang yang membutuhkannya. Memberikan makan merupakan gambaran yang baik suatu masyarakat Islami. Di mana setiap anggota masyarakat saling memiliki rasa keterikatan dan persaudaraan, sehingga setiap orang tidak rela manakala ada saudaranya (baca; tetangganya) kelaparan dan kesusahan. Memberikan makan ini juga tidak harus berupa barang yang bersifat makanan. Namun dapat juga dikiaskan dengan bantuan lain, seperti pertolongan, bantuan keuangan,dan lain sebagainya. Memberikan makan ini juga merupakan impllikasi dari sunnah Rasulullah SAWyang lainnya, yaitu bahwa ‘tangan yang di atas lebih baik dari pada tangan yang di bawah.’ (HR. Bukhari). Dan tidakkah kita “suka” menjadi yang lebih baik?



3. Shalat di Keheningan Malam
Hal ketiga yang digambarkan Rasulullah SAW agar seseorang dapat mencapai gerbang surga adalah melaksanakan shalat tahajud di tengah keheningan malam. Shalat di keheningan malam, terutama disaat-saat manusia lain tengah terlelap dengan mimpinya; merupakan gambaran nyata kecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT. Saat-saat tengah malam merupakan saat-saat yang paling berat, untuk meniggalkan tempat tidur menuju tempat whudu guna mensucikan jiwa menghadap Allah SWT.
Dan saat-saat seperti inilah merupakan waktu yang paling efektif untuk mengisi ruhiyah dengan pancaran keimanan dari Allah SWT. Bahkan begitu berharganya waktu seperti ini, salah seroang ulama mengistilahkannya dengan “Addaqa’iq Al-Ghaliyah” (detik-detik yang sangat mahal). Karena di saat inilah, Allah membuka lebar-lebar para hamba yang memohon pada Diri-Nya. Oleh karena itulah,sebagai seorang muslim sejati, marilah kita berupaya untuk dapat mengamalkan “amalan” yangdiajarkan oleh Rasulullah SAW ini. Mudah-mudahan kita semua termasuk hamba-hamba yang kelakAllah berikan kenikmatan berupa surga. Amiin…